Minggu, 28 April 2013

KONSEP DIRI ( SELF CONCEPT )



Setiap  orang  ingin  dirinya  sukses.  Sukses  dalam  belajar, bergaul, berkarir, berkeluarga, dan sukses dunia  akhirat. Langkah awal kesuksesan adalah mengenal diri, mempelajari kualitas diri. Pemahaman diri dan kualitas diri adalah proses yang sangat penting dalam meningkatkan mutu kehidupan. Tahu diri dan mengenal diri mengantarkan kepada tahap-tahap hidup yang berkualitas. Tidak saja dalam bergaul dan berinteraksi dengan orang lain, tetapi juga untuk mengarahkan dan mengembangkan diri, membuat perencanaan pendidikan dan karir, memecahkan permasalahan pribadi dan sosial secara realistis, beradaptasi dengan perubahan- perubahan  dalam  kehidupan,  untuk  dapat  saling  menerima  dan menghargai orang lain.


1.  Apa yang harus kita ketahui tentang diri kita ? Siapa Saya dan  sejauh mana Anda mengetahui diri Anda sendiri.

Diri adalah seperangkat proses dari ciri-ciri yang mencakup proses fisik, perilaku, dan psikologis. Mengenal diri berarti memahami aspek-aspek pembentukan diri kita. Aspek-aspek tentang diri meliputi :
a.    Aspek fisik : adalah tubuh dengan segala kualitasnya dan proses yang
terkait dengannya
b.    Diri secara proses adalah proses alur pikir, emosi atau perasaan dan tingkah laku
c.     Diri secara sosial adalah pikiran dan perilaku hasil interaksi dengan orang lain
d.    Konsep diri adalah keseluruhan pandangan tentang diri sendiri
e.    Cita-cita diri adalah segala apa yang diangankan terhadap diri sendiri



2.   Konsep Diri (Self Concept).
Konsep diri adalah keseluruhan pandangan seseorang tentang diri sendiri. Konsep Diri merupakan potret diri secara mental, yakni bagaimana seseorang menilai dan menyikapi dirinya.
Ada 3 dimensi konsep diri, yakni :
a. Pengetahuan tentang diri sendiri
Dalam benak pikiran seseorang telah memiliki data tentang siapa dirinya. Semakin banyak tahu tentang deskripsi diri akan semakin baik
konsep dirinya. Contoh : “Saya Hartini kelas I SMK, pendiam, mudah tersinggung, pintar, jago matematika, hemat, setia, kurang pede, taat beribadah”.
Wawasan tentang diri ini semakin lama semakin luas sesuai dengan dinamika konsep dirinya.
b.  Pengharapan terhadap diri.
Disebut  juga  dengan  Diri  Ideal,  yakni harapan  dan  kemungkinan dirinya menjadi apa kelak sesuai dengan idealismenya. Diri Idealsetiap orang berbeda-beda, ada yang mengharap dirinya menjadi pengusaha yang sukses, akuntan yang jujur, psikolog yang takwa, sebaliknya ada pula orang yang ingin meraih popularitas dalam bermasyarakat. Contohnya : Politikus yang adil, pengusaha yang dermawan, dan lain-lain.
c.   Penilaian terhadap diri sendiri.
Disadari atau tidak setiap saat kita selalu menilai diri sendiri. Khususnya menilai setiap tingkah laku kita. Contoh : tingkah laku belajar saya menghasilkan nilai rapor 5,5 ini berarti gagal. Mengapa bisa terjadi ?
Hasil penilaian, antara harapan yang       dibentangkan   dengan fakta
yang ada di dalam diri akan menghasilkan Rasa Harga Diri . Semakin lebar ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan  diri sendiri maka semakin rendah rasa harga dirinya”. Sebaliknya orang


yang hidupnya mendekati standar harapan hidupnya, menyukai apa
yang dikerjakannya maka akan semakin tinggi rasa harga dirinya”.
3.   Konsep Diri Positif dan Negatif a.   Konsep Diri Positif
Konsep  diri  positif  ada  dalam  diri  orang  yang  dapat  menerima dirinya secara apa adanya dengan segala risiko kekuatan dan kelemahannya. Ia memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentang dirinya. Ia membuat harapan-harapan dan perencanaan yang masuk akal, serta kemungkinan besar dapat dicapai. Pribadi seperti ini tidak merasa terancam dan cemas jika dikritik, menerima informasi negatif tentang dirinya. Sebaliknya ia tidak hanyut ketika disanjung  dengan  informasi  positif  tentang  dirinya.  Itulah  orang yang  konsep  dirinya  positif  memposisikan  harga  dirinya  secara tepat dan wajar.


b.  Konsep Diri Negatif
Konsep diri negatif terjadi pada individu yang tidak banyak tahu tentang dirinya, tidak melihat dirinya secara utuh. Misalnya ia hanya melihat kelemahan diri atau kelebihan-kelebihannya. Sehingga ia membangun  harapan-harapan  diri  yang      tidak  realistis.  Peluang berhasilnya sangat tipis. Pribadi yang demikian memiliki harga diri yang rendah karena memosisikan dirinya secara tidak tepat.


----------------------------------------------------------------------------------------------------
KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) II
---------------------------------------------------------------------------------


Konsep diri merupakan keseluruhan pandangan seseorang tentang dirinya sendiri. Dengan kata lain konsep diri juga merupakan potret tentang bagaimana seseorang melihat, menilai, menyikapi diri dan idealismenya.
Konsep diri memiliki tiga unsur, yaitu :
a.     Pengetahuan tentang diri sendiri
Wawasan tentang diri ini semakin luas sesuai dengan perkembangan dinamika konsep dirinya.
Misalnya : Nama saya Nurul, periang, suka warna merah, senang matematika dan lain-lain.
b.     Penghargaan terhadap diri sendiri (diri ideal)
Disebut juga Diri Ideal, yaitu harapan dan kemungkinan dirinya menjadi apa kelak sesuai dengan idealismenya. Diri idealsetiap orang berbeda-beda, ada yang mengharap dirinya menjadi dokter yang sukses, insinyur, pengacara yang jujur, psikolog yang taqwa, sebaliknya adapula orang yang ingin meraih popularitas dalam bermasyarakat.
c.     Penilaian terhadap diri sendiri
Disadari atau tidak setiap saat kita selalu menilai diri sendiri. Khususnya menilai setiap tingkah lakunya. Contoh : Saya pintar pelajaran matematika, tetapi saya lemah dalam pelajaran Bahasa.   Hasil   penilaian,   antara   harapan   yang   dibentangkan dengan fakta yang ada di dalam  diri akan menghasilkan Rasa Harga Diri”. Semakin labar ketidak sesuaian antara keinginan dan keadaan nyata pada diri sendiri maka, semakin rendah rasa harga dirinya”. Sebaliknya orang yang hidupnya mendekati standar keinginannya, menyukai apa yang dikerjakannya maka akan “semakin tinggi rasa harga dirinya”.
Perbedaan Konsep Diri Positif dan Negatif


a.     Konsep Diri Positif  ada dalam diri orang yang mampu menerima keadaan dirinya secara apa adanya dengan menerima resiko kekuatan dan kelemahannya. Dia tidak merasa terancam ketika di kritik serta tidak hanyut sewaktu dipuji dan sanjung.


b.     Konsep  Diri  Negatif     terjadi  pada  individu  yang  tidak  banyak mengetahui tentang dirinya, tidak melihat dirinya secara utuh kelebihan maupun kekurangannya. Misalnya : terlalu melihat kelebihan  diri saja (menjadi sombong) atau hanya memandang kekurangan diri (menjadi rendah diri).


11 komentar: